Sabtu, 03 November 2012

CSCW (Computer-Supported Cooperative Work)


CSCW
(Computer-Supported Cooperative Work)
Pengertian CSCW
Computer-supported cooperative work (CSCW) merupakan suatu group user yaitu bagaimana cara merancang suatu system yang digunakan untuk membantu pekerjaan sebagai suatu group dan bagaimana memahami dampak dari suatu teknologi pada pola pekerjaan mereka. HCI berasal dari ilmu psychology-computing sedangkan CSCW bersumbu pada sociology-computing. CSCW merupakan suatu system komputer yang mendukung pekerjaan sebagai suatu group yang dikenal dengan istilah groupware.
Ada 4 tipe komunikasi tekstual dalam groupware:
1.      discrete; pesan langsung seperti dalam email
2.      linear; pesan partisipan ditambahkan pada akhir dari catatan tunggal
3.      non-linear; saat pesan dihubungkan ke yang lainnya dalam model hypertext
4.      spatial; dimana pesan diatur dalam permukaan dua dimensi
Beberapa fenomena yang mempengaruhi penggunaan computer-mediated communication:
1. Personal space
·         Dalam komunikasi face-to-face, setiap orang cenderung mempertahankan jarak tertentu dengan lawan bicaranya.
·         Konsep personal space berbeda untuk setiap negara/budaya.
·         Masalah personal space dapat timbul apabila percakapan dilakukan melalui video links.
2. Kontak dan tatapan mata
·         Dalam berkomunikasi, kontak mata memberikan beberapa petunjuk, a.l. perasaan tertarik/bosan, otoritas/power, kehadiran sosial, dll.
·         Video-tunnel memungkinkan kontak mata bahkan seluruh ekspresi wajah.
3. Gerak isyarat dan bahasa tubuh
·         Dalam berkomunikasi, kita menggunakan tangan (gerak isyarat) untuk menunjuk sesuatu.
·         Beberapa groupware system mencoba mengatasi hal tersebut dengan menggunakan group pointer.
·         Banyak computer-supported meeting room menempatkan monitor pada meja sehingga para peserta dapat saling melihat dengan jelas.
4.  Back channel
·         Response dari pendengar berupa gerakan tubuh disebut back channel.
·         Dengan adanya back channel, pembicara merasa bahwa pendengar cukup memahami pembicaraan.
·         Beberapa masalah berkaitan dengan back channel yang mungkin timbul dalam komunikasi video, a.l.:
o    Komunikasi video cenderung banyak menyoroti kepala dan bahu, sehingga kehilangan beberapa gerak tubuh dan isyarat.
o    Layar yang besar cenderung mengurangi detail sehingga mungkin kehilangan beberapa informasi.
·         Audio links (mis. telepon) hanya memiliki verbal back channel.
·         Komunikasi berbasis teks biasanya tidak memiliki back channel.
5. Turn-taking
·         Turn-taking adalah proses dimana peran dari pembicara dan pendengar ditukar.
·         Dalam proses turn-taking, back channel biasanya merupakan bagian yang penting.
·         Terjadinya proses turn-taking, a.l. karena:
·         Pembicara menawarkan kesempatan kepada pendengar secara eksplisit, mis. mengajukan pertanyaan.
·         Pembicara memberikan gap singkat dalam pembicaraan.
o    Bentuk pemberian gap dari pembicara terutama berhubungan dengan audio channel.
o    Masalah yang cukup serius dalam kaitan dengan pemberian gap timbul dalam komunikasi jarak jauh (komunikasi berbasis satelit) karena kelambatan waktu. Akan terjadi gap sekitar 4 detik.
Percakapan
Tiga fungsi teori percakapan dalam CSCW:
1.      digunakan untuk menganalisa catatan (transkrip), mis. konferensi elektronik. Ini akan membantu memahami seberapa baik partisipan menyalin dengan komunikasi elektronik.
2.      digunakan sebagai petunjuk untuk keputusan desain. Pemahaman percakapan normal antar manusia menghindari kesalahan besar dalam perancangan media elektronik.
3.      dapat digunakan untuk mengarahkan desain, menstrukturkan sistem dengan teori.
Struktur percakapan dasar
Pada tingkat yang lebih tinggi, struktur percakapan dapat dilihat sebagai urutan giliran, biasanya pergantian di antara partisipan.
Konteks
Setiap ucapan dan fragmen dari percakapan sangat tergantung pada konteksyang digunakan untuk menghilangkan ambiguitas dari ucapan.
Ada 2 tipe konteks dalam percakapan:
1.      konteks internal, tergantung pada ucapan sebelumnya.
2.      konteks eksternal, tergantung pada lingkungan.
Breakdown
Breakdown dalam komunikasi terjadi apabila terdapat perbedaan fokus dari pembicara dan pendengar.
Breakdown ini dapat diperbaiki dengan pertanyaan atau ucapan dari pembicara/pendengar yang dapat menimbulkan fokus dialog yang sama.
Speech act theory
Merupakan suatu analisis yang detail dari struktur percakapan, biasanya digunakan untuk memberikan petunjuk dalam perancangan Coordinator, yaitu sistem email terstruktur yang komersial.
Komunikasi Berbasis Teks
·         Dalam groupware yang asynchronous (dan beberapa sistem synchronous), bentuk komunikasi langsung yang dominan adalah berbasis teks.
·         Komunikasi berbasis teks dalam sistem groupware seperti tiruan dari percakapan, sehingga terdapat beberapa masalah dalam mengadaptasi antara 2 media.

Beberapa masalah yang timbul dalam komunikasi berbasis teks:
1. Back channel
·         Kehilangan back channel dan nada suara serta bahasa tubuh pembicara.
2. Grounding constraint
·         Adalah sifat dari channel dimana para pembicara berkomunikasi, meliputi:
1.      cotemporality; ucapan didengar segera setelah diucapkan
2.      simultaneity; partisipan dapat mengirim dan menerima pada waktu yang bersamaan
3.      sequence; ucapan-ucapan diurutkan
·         Dalam sistem berbasis teks, partisipan yang berbeda dapat menyusun simultaneously, tapi kurang cotemporality.
3. Turn taking
·         Tidak adanya back channel menimbulkan kesulitan bagi pendengar untuk menginterupsi percakapan (turn-taking).
4. Konteks
·         Hilangnya back channel dan kemungkinan giliran yang overlapping, menyebabkan sulitnya menentukan konteks dari ungkapan tekstual.
5. Hypertext
·         Berkurangnya langkah dari percakapan berbasis teks berarti bahwa partisipan dipaksa untuk meningkatkan granulity pesan.
·         Ini dapat diatasi dengan pesan multiplexing.


Refrensi : deckhandi.tripod.com/link/Pengertian_CSCW.html
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar